Senin, 19 Mei 2014

TiPs buat sang Qori'/Qoriah



marilah belajar bersama tuk memahami apa itu qiro'ah,belajar tuk mencintai dan senang membaca AL-QUR'AN dengan melagukannya...
Salah satu cara supaya suara merdu

Semua orang pasti ingin mempunyai suara yang merdu,apalagi bagi qori' lovers ni pastinya suara merdu adalah modal yang sangat dibutuhkan ketika qiro'ah Tapi gimana kalo suara anda gak merdu?? Wah, punya hobi qiro'ah tapi suaranya kurang merdu setidaknya akan mengurangi keindahan anda ber qiro'ah. Jangan khawatir, karena kali ini kita akan membahas sama2 supaya suara kita menjadi merdu.

Banyak info di internet bilang kalo ingin mempunyai suara merdu bisa mengunakan obat ramuan tradisional ini:

1. Siapkan 2 buah jeruk nipis, kapur sirih, garam, madu asli.
2. Pertama potong jeruk nipis menjadi dua bagian, peras dan ambil airnya.
3. Lalu campur dengan kapur sirih sedikit aja, dan garam seujung kuku.
4. Dan terakhir, masukan satu sendok makan madu asli, dan aduklah hinga rata.
5. Kemudian ramuan tersebut diminum sampe habis.

- Lakukan cara ini satu kali seminggu, sehingga dalem 1 bulan suara anda bisa jadi merdu, dan yang udah mempunyai suara merdu akan menjadi lebih merdu. Jika ingin suara merdu anda terpelihara, lakukan cara ini 2 kali sebulan agar suara anda merdu dan awet. (saya belum pernah mencoba jadi saya kurang tau apa ini berhasil apa gak, tapi kalo udah ada yang pernah nyoba, silahkan komen dan beritahu gimana hasilnya....)

Info berikut ini saya dapet bayangan disini. Jika anda ingin suara anda terawat, ada beberapa tips untuk merawat suara anda, yaitu:

1. Banyak minum air putih. Pita suara kita bergetar dengan kecepatan tinggi, dan banyak minum membuat pita suara tetap basah. Kalo kering nanti suaranya bisa serak. Makan buah yang mengandung kadar air tinggi juga bisa, seperti apel, pear, anggur, semangka, melon dll.

2. Hindari alkohol dan kafein.

3. Jangan terlalu banyak ngomong, suara kita juga perlu istirahat.

4. Jangan merokok. Kalo anda suka merokok tapi ingin menjadi penyanyi, segeralah berhenti. Karena rokok dapet menyebabkan kanker dan membuat iritasi pita suara.

5. Biarkan otot leher dan tenggorokanmu rileks meskipun sedang menyanyi nada tinggi atau rendah. Beberapa penyanyi mengangkat kepala ketika menyanyikan nada tinggi dan menunduk jika menyanyi nada rendah, untuk menghindari tegangan yang berlebih pada otot. Jika terjadi tegangan berlebih untuk waktu yang lama bisa menyebabkan turunnya jangkauan nada suara.

6. Jangan menyalahgunakan suara anda, contohnya dengan berteriak, berbicara terlalu keras dll. Karena ini membuat suara kita jadi serak, dan serak ini maksudnya pita suara kita mengalali iritasi.

7. Ketika sakit hemat suara. Jadi misalnya anda lagi sakit demam, infeksi, batuk, pilek, sakit tenggorokan atau serak, sebaiknya jangan bernyanyi dulu karena ini akan memperlama masa penyembuhan anda dan suara anda malah bertambah serak.

8. Gunakan suara dengan baik. Saat anda berbicara harus hati2 jangan sampe kena luka, perhatikan cara bicara agar terhindar dari iritasi suara. Juga ketika berbicara kepada kelompok besar diluar gedung pertimbangkan penggunaan pengeras suara. Berbicara keras tanpa pengeras suara bisa menyebabkan ketegangan yang berlebihan pada otot suara. Jadi lebih baik pergunakan pengeras suara.

9. Lembabkan udara rumah dan ruang kerjamu. Kelembaban udara baik untuk suaramu.


Sebelum menyanyi sebaiknya melakukan pemanansan dulu, seperti:

1. Lakukan senam mulut dan lidah dipagi hari untuk pernafasan sikulasi yang baik. Bisa dilakukan di toilet, di kamar, tempat kerja dll.

2. Lakukan humming atau cooing dipagi hari untuk pemanasan suara.

3. Jikla ingin melakukan aktivitas suara yang kompleks atau pemanasan suara yang kompleks, sebaiknya melakukan pemanasan suara yang sederhana seperti do, re, mi, fa, sol, la, si do........diulang2.

4. lakukan pemansan beberapa kali dalam sehari untuk menghindari ketegangan otot leher, bahu dan rahang.

5. Setelah selesai latihan atau beraktivitas suara, lakukan pendinginan yang caranya serupa dengan pemanasan.

Sekarang anda udah tau tips dan trik membuat dan menjaga suara merdu. Tapi saya mempunyai cara sendiri supaya suara kita bisa merdu. Mau tau?? kalo pengen tau silahkan baca lebih lanjut.

Cara yang saya lakukan agar suara saya merdu sangatlah sederhana, caranya adalah dengan meminum madu asli minimal 1 kali sehari dan maksimal 3 kali sehari. Selain meminum madu setiap hari, latih juga suara anda dengan mendengar lagu favorit anda dan ikut bernyanyi. Pertama-tama suaranya memang masih kurang, tapi kalo anda udah sering melatihnya, maka suara anda akan merdu dan memiliki ciri khas tersendiri.

saya ambil dari:http://www.zimbio.com/member/aap1295/articles/KiLGXy2wnmF/Cara+Supaya+Suara+Merdu 




Seorang Qori' Qori'ah yang ingin sukses dalam penampilan bacaannya, maka harus mengetahui sekaligus mempraktekkan hal-hal yang disebutkan di bawah ini:

1. Nafas

adalah satu bagian yang sangat penting dalam seni baca Al-Qur'an. Seorang Qori' Qori'ah yang memiliki nafas panjang akan membaca kesempurnaan dalam bacaannya, akan terhindar dari waqaf (berhenti) yang bukan pada tempatnya (tanaffus) atau akan terhindar dari akhiran baca yang kurang harmonis karena kehabisan nafas dan juga dari bacaan yang terlalu cepat (tergesa-gesa) karena mengejar sampainya nafas.

Oleh karena itulah seorang qori' harus selalu berusaha memelihara dan meningkatkan masalah nafas ini dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Senam Pernafasan

b. Lari, melatih nafas bisa juga dengan cara berlari terutama lari pagi. Adapun ukuran jauhnya untuk pertama kali latihan sekurang-kurangnya 1 km bolak-balik. Dan kalau ingin jauh (lebih lama lagi) lebih baik, asal tenaga masih mampu.

c. Renang, bisa juga untuk latihan memperpanjang nafas. Caranya sebagaimana aturan renang pada umumnya. Boleh juga dengan cara menyelam.

 
2. Suara

Bagian yang tidak kalah pentingnya lagi dalam seni baca Al-Qur'an adalah masalah suara, sebagaimana diketahui bahwa suara manusia itu banyak perubahan, sejalan dengan bertambahnya usia atau karena masa yang dialaminya, yaitu dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa, tua sampai tua renta.

Dalam kaitannya dengan keperluan seni baca Al-Qur'an, maka yang paling banyak peranannya adalah masa akhir kanak-kanak, remaja dan dewasa. Dan perubahan-perubahan tersebut pada umumnya adalah dari kanak-kanak ke remaja di situlah akan terjadi perubahan-perubahan yang sangat mengejutkan yaitu antara usia 14 sampai 16 tahun. Suatu contoh, ketika masih anak-anak bisa bersuara lantang dan melengking serta nyaring dengan hanya memakai suara luar saja. Tetapi setelah menginjak usia remaja, maka suara tersebut sudah berubah total menjadi berat sekali.

Jika suara seperti ini dipakai untuk keperluan seni baca Al-Qur'an yang memerlukan suara/nada tinggi tentu sangat berpengaruh sekali dengan bacaannya, bahkan kalau dipaksakan bisa menjadi suara yang pecah.

Untuk itulah bagi para Qori' yang mengalami perubahan seperti itu harus menggabungkan suara luarnya dengan suara dalam, yaitu suara yang menekan. Memang pada awalnya kurang begitu enak didengar (kaku) dan tentunya memerlukan latihan secara kontinyu untuk bisa menggabungkan dengan baik manfaat lain dari suara tersebut adalah nafas bisa lebih hemat.

Perubahan-perubahan secara mencolok tersebut biasanya dialami oleh laki-laki, sedangkan suara pada umumnya memakai suara luar walaupun di antaranya ada juga yang memakai suara dalam.

Untuk memelihara serta menghaluskan suara memang ada beberapa hal yang harus dilakukan dan juga harus dijauhi, yaitu:

Makanan dan Minuman

Makanan-makanan yang harus dijauhi adalah yang banyak mengandung lemak (berminyak), seperti: gorengan-gorengan, makanan yang pedas, makanan yang keras, merokok, kalau buah-buahan seperti, nanas, pisang, salak, melinjo, pete, jengkol, dan lain-lain yang terdapat serat.

Sedangkan minuman-minuman yang harus dijauhi, seperti: es, minuman yang banyak santannya, kopi/teh yang terlalu banyak kadar gulanya, dan sebagainya.

Adapun hal-hal yang bisa memberatkan suara adalah seperti: makan yang terlalu kenyang, ketidakstabilan dalam tidur, yakni kekurangan atau terlalu banyak tidur.

Untuk menghaluskan serta menguatkan suara, seorang Qori' bisa melakukan cara-cara seperti yang disebutkan di bawah ini, yaitu:
  1. Membiasakan minum air masak yang sudah diembunkan di malam hari.
  2. Makan kuning telur ayam kampung, bisa juga dicampur dengan madu asli untuk menguatkan suara.
  3. Minum air putih, air jahe, dan air jeruk.
  4. Membiasakan puasa senin-kamis, bahkan setiap hari lebih baik lagi.
  5. Melakukan gurah, cara ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu yang sedikit sekali jumlahnya, yaitu dengan memakai ramuan-ramuan yang dicampuri bawang putih lalu dimasukkan ke hidung sampai keluar dahak-dahak yang ada di dalam hidung maupun tenggorokan. Biasanya + 1 jam lamanya, setelah itu diberi do'a-do'a (wirid-wirid) yang harus diamalkan pada waktu tertentu dan menjauhi makanan/minuman yang menjadi pantangannya.
Demikianlah usaha yang bisa dilakukan dalam pemeliharaan serta peningkatan masalah nafas dan suara. Sebaiknya untuk para Qori' mencari guru yang berpengalaman dalam bidang itu dan bertanya tentang berbagai hal yang berhubungan dengan seni baca Al-Qur'an, dan yang penting lagi adalah latihan secara kontinyu di segala waktu baik pagi, siang, sore, maupun malam. Tentunya jangan sampai mengganggu orang-orang di sekitar sedangkan manfaatnya, agar kita mempunyai suara yang bisa tahan di segala waktu. 



Ada beberapa cara yang dianggap lebih cepat berhasil menguasai serta memahami lagu-lagu tilawatil Qur'an, sehingga bisa menyusun satu maqro' dengan komposisi lagu yang cukup sempurna, yaitu:

 
a. Melalui tape recorder

Alat ini banyak sekali manfaatnya dalam kaitannya mempercepat menguasai lagu-lagu tilawatil Qur'an, karena dengan sering mendengarkan, mempelajari serta mempraktekkan, maka lama-kelamaan akan melekatlah lagu-lagu tersebut ke dalam ingatan kita.

 
b. Menghafal tausyih

Di dalam bait-bait syair tausyih yang bisa dijadikan sebagai standar lagu-lagu tilawatil Qur'an itu terdapat cabang-cabang lagu yang cukup lengkap, sehingga dengan menghafal/mengingatnya akan dapat dengan mudah menerapkan ke dalam ayat-ayat Al-Qur'an.

 
c. Dengan Menghafal lagu basmalah

Maksudnya adalah menghafal basmalah tiap-tiap awal lagu (aslinya), seperti contoh lagu nahawand misalnya, jika sudah hafal basmalahnya maka untuk meneruskan kepada nada berikutnya akan lebih mudah. Jadi kuncinya adalah terletak pada basmalahnya. 


 Bentuk lagu-lagu tilawatil Qur'an mempunyai banyak kelainan jika dibandingkan dengan lagu-lagu lainnya, seperti lagu-lagu nyanyian misalnya, maka bisa dipelajari dengan cara menghafal not-notnya, seperti: Do Re Mi Fa Sol La Si Do, karena memang di situlah kuncinya dan juga biasanya lagu-lagu tersebut diiringi dengan musik.

Tapi lain halnya dengan lagu-lagu tilawatil Qur'an yang tidak bisa dipelajari dengan melalui not-not tersebut, sebab memang bentuk-bentuk gaya lagunya mempunyai ciri khas tersendiri di samping itu lagu-lagu tilawatil Qur'an tidak memakai alat musik untuk mengiringinya, kecuali untuk keperluan lagu-lagu qasidah yang sudah disederhanakan, dan juga karena kerumitan fariasi dan hoyahnya yang sulit sekali untuk dipelajari dengan menggunakan not.

Para guru Qurra' pada umumnya selalu memakai lagu-lagu selingan sebagai contoh untuk membawakan nada-nadanya, dan kadang-kadang juga memakai gerakan tangan untuk mengikutinya.

Senin, 05 Mei 2014

UPAYA MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN SITUS CAGAR BUDAYA DI TROWULAN MOJOKERTO



UPAYA MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN  SITUS CAGAR BUDAYA DI TROWULAN MOJOKERTO

Diajukan Sebagai Persyaratan kenaikan ke kelas XII











Oleh :
SOFATUL MABRUROH
No induk : 9312  

Guru Pembimbing:
HENNY TRI HANDAYANI,S.E



MADRASAH ALIYAH
PERGURUAN MU’ALLIMAT
CUKIR JOMBANG JAWA TIMUR
2014



NOTA PEMBIMBING
Hal      : Pengujian Paper Atas Nama
SOFATUL MABRUROH
Kepada Yth.
Kepala Madrasah Aliyah Perguruan Mu’allimat
Ub. Ketua Pelaksana Pembuatan Paper dan PSL
Di Tempat

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan ini disampaikan bahwa paper yang ditulis oleh

            Nama                           : SOFATUL MABRUROH
            No. Induk Siswa         : 9312
            Program Studi             : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL(Ips II)

Dengan Judul :
UPAYA MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN  SITUS CAGAR BUDAYA DI TROWULAN MOJOKERTO.

Telah kami periksa dan kami arahkan, serta diadakan perbaikan seperti seperlunya oleh siswi yang bersangkutan. Kami berharap paper tersebut bias diajukan ke depan Dewan Penguji Paper MAPM dan kemudian disyahkan sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Madrasah Aliyah.
Demikian nota ini kami sampaikan. Atas perkenan Ibu, kami haturkan terima kasih.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
                                                                                                Cukir, ……………………
                                                                                                Pembimbing                           
 
 
                                                                        HENNY TRI HANDAYANI,S.E





KEPUTUSAN PENGUJI

Paper yang ditulis oleh

            Nama                           : SOFATUL MABRUROH
            No. Induk Siswa         : 9312
            Program Studi             : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Dengan Judul :
Pada hari : ……………… Tanggal : …………………………. Telah diuji di hadapan Dewan Penguji Paper MAPM dengan keputusan Dewan Penguji sebagai berikut :
1.  Kelulusan
a. lulus Tanpa Revisi                   
b. lulus Dengan Revisi
2.  Akumulasi nilai yang dicapai : …………….. (50-500)/predikat : ………………………
3.  Paper layak dijadikan sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Madrasah Aliyah Mu’allimat.
Demikian keputusan yang bisa kami ambil. Pihak-pihak terkait dimohon maklum

Cukir, ……………… 2014

Penguji



(………….………………)









PENGESAHAN
No.    /MA/PM/PSL/IV/2014

Paper yang ditulis oleh

            Nama                           : Sofatul Mabruroh
            No. Induk Siswa         : 9312
            Program Studi             : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Dengan Judul :
Upaya masyarakat dalam melestarikan situs cagar budaya trowulan mojokerto
Disyahkan
Sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti
Ujian Akhir Madrasah Aliyah Perguruan Mu’allimat
Tahun Ajaran 2014-2015

Cukir, ……………… 2014


Kepala MA. Perguruan Mu’allimat





Abd. Manan, S.Ag.











MOTTO






















Halaman persembahan

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيمِ

Bukan pelangi namanya jika hanya ada warna merah. Bukan hari namanya jika hanya ada siang yang panas. Semua itu adalah warna hidup yang harus dijalani dan dinikmati. Meski terasa berat, namun manisnya hidup justru akan terasa, apabila semuanya bisa dilalui dengan baik.
            Dengan  mengucap syukur Alhamdulilah,ku persembahkan karya kecil ku, untuk orang orang yang ku sayangi.
  Terutama untuk abi dan bunda yang senantiasa berdo’a dan bekerja keras untuk kesuksesan ku,tanpa ciri payah beliau  saya  tak bisa untuk berkarya seperti ini.
 untuk kaka dan adik ku tersayang .
Untuk kakaikie,Hm  yang udah setia membantu untuk menyelesaikan karya kecil ini,untuk teman teman Ips soeshroe yang membuat ku semakin semangat untu terus berkarya (fastabikul khoirot ) .dan untuk guru besar ku ibu henny tri handayani,S.E. yang telah membimbing ku untuk memperbaiki dan memberi ilmunya untuk karya kecil ku ini.
Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang akan dikejar, untuk sebuah pengharapan,
agar hidup jauh lebih bermakna, karena hidup tanpa mimpi ibarat arus sungai. Mengalir tanpa tujuan.
Teruslah belajar, berusaha, dan berdoa untuk menggapainya.
Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal Bangkit lagi.
Never give up!
Sampai Allah SWT berkata “waktunya pulang”

 for u all miss you forever
J
 


KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat taufik serta hidayah-Nya kami dapat menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul UPAYA MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN  SITUS CAGAR BUDAYA DI TROWULAN MOJOKERTO
Penulisan ini dilaksanakan setelah melihat kenyataan bahwa Situs Trowulan sebagai salah satu warisan budaya merupakan potensi yang cukup penting untuk dikembangkan agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan melalui pariwisata, pendidikan dan peningkatan perekonomian masyarakat merupakan pilihan yang tepat karena mempunyai karakteristik yang unik dan sekaligus dapat menjadi alternatif jawaban atas problem pelestarian warisan budaya.
Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan dalam penulisan selanjutnya.
Sebagai penulis, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terutama kepada orang tua yang sudah memberikan doa dan restunya kepada  guru guru pembimbing teman  teman dan  kakak kakak   yang  sudah  memberi  inspirasi-inspirasi  kepada penulis. penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

             Jombang,11 Maret 2014
Penulis





DAFTAR ISI

Halaman Judul
NOTA PEMBIMBING
KEPUTUSAN DEWAN PENGUJI
HALAMAN MOTTO
HANLAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
 BAB I :PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN PEMBAHASAN
D.KEGUNAAN PEMBAHASAN
E.PENEGASAN JUDUL
BAB II  : LANDASAN TEORI
A


BAB III : PEMBAHASAN MASALAH :

BAB VI : kesimpulan
SARAN SARAN
DAFRTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN


BAB   I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Indonesia  merupakan   negara yang  kaya akan  warisan budaya  nya pernyata’an ini bukan retorika belaka namun kenyataan obyektif telah mengatakan dengan luas wilayah  yang beribu kilo persegi yang banyak diwarisi peninggalan sejarah, Trowulan sebagai salah satu warisan budaya di Indonesia, itu merupakan situs yang berpotensi bagi masyarakat, pemanfaatannya melalui pendidikan, perekonomian. dan melalui pemanfa’atannya pemerintah pariwasata akan berperan  penting  untuk menjaga  dan memfasilitasi  masyarakat agar  lebih banyak untuk  memeberi  partisipasi kepada situs cagar budaya di Trowulan Mojokerto.
Situs yang diduga bekas pusat kerajaan Majapahit ini memiliki luas 11 x 9 Km. meliputi wilayah Kabupaten Mojokerto dan kabupaten Jombang. Di kawasan itu terdapat tinggalan-tinggalan arkeologi yang ditemukan dalam jumlah yang cukup besar dan jenis temuan yang beraneka ragam. Dari bangunan yang bersifat monumental, seperti candi, petirtaan, pintu gerbang, fondasi bangunan sampai yang berupa artefak, seperti arca, relief, benda alat upacara, alat rumah tangga, dan lain-lain.
Dalam upaya pemanfaatan tersebut, tidak lepas dari permasalahan yang dihadapi, salah satu masalah utama berkaitan dengan perilaku masyarakat. Salah satu sisinya adalah tidak banyak pilihan bagi penduduk dalam hal mencari nafkah. Kegiatan penduduk yang dapat mengancam keutuhan situs dapat dihentikan apabila terdapat pilihan lain yang juga nyata manfaatnya. Apalagi penduduk tidak pernah memperoleh manfaat apa-apa dengan tetap menjaga kelestariannya. Jadi jelas, bahwa nilai manfaat berkorelasi positif terhadap keamanan situs arkeologi.
Dari permasalahan di atas,maka penulis akan mengambil judul UPAYA MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN  SITUS CAGAR BUDAYA DI TROWULAN MOJOKERTO.
2.1  Rumusan Masalah
Agar terhindar dari kesalahfahaman dan penafsiran yang menyimpang dari permasalahan yang dibahas, maka diperlukan rumusan masalah antaranya adalah :
1.      Bagaiamana pengaruh cagar budaya terhadap kehidupan masyarakat?
2.      Bagaimana peran masyarakat dalam melestarikan cagar budaya di Trowulan?
3.      Bagaimana peran yang dilakukan pemerintah dalam melestarikan cagar budaya  di Desa Trowulan?

1.3  Tujuan Pembahasan
Dalam penulisan ini bertujuan sebagai berikut:
1.      Mengetahui pengaruh cagar budaya Trowulan terhadap masyarakat sekitar.
2.      Mengetahui peran masyarakat sekitar dalam melestarikan cagar budaya.
3.      Mengetahui peran serta pemerintah dalam melestarikan cagar budaya.

1.4  Kegunaan Pembahasan
Diharapkan penulisan ini dapat bermanfaat sebagai berikut :
1.      Memberikan informasi pada masyarakat akan pentingnya dalam menjaga dan  melestarikan cagar budaya.
2.      Memberikan informasi pada masyarakat dalam menjaga dan melestarikan cagar budaya.
3.      Memberikan imput atau masukan pada pemerintah agar secara maksimaldalam memberikan penyuluhan pada masyarakat sekitar dalam menjaga dan melestarikan cagar budaya.



1.5  Penegasan  Judul
 Agar tidak terjadi kesalah pahaman dari arti judul yang saya buat,maka saya buat penegasan arti dari judul tersebut.  
UPAYA                           : Sebuah ikhtiar,atau usaha
MASYARAKAT            :Sejumlah manusia
TERHADAP                   :Kata depan menandai arah
PELESTARIAN             :perlindungan atau pengolaan sumber daya alam
SITUS                              :Daerah di temukan nya kepurbakalaan
CAGAR                           :Daerah perlindungan pelestarian
BUDAYA                       :pikiran suatu yang tak bisa di ubah
DI                                     :Kata depan menandai tempat
TROWULAN                  :adalah salah satu nama kecamatan di kabupaten mojokerto
MOJOKERTO                 :nama kabupaten di provinsi jawa timur













BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Tinjauan Pustaka
Majapahit merupakan kerajaan berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Kerajaan Majapahit yaitu kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.  Kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, walaupun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.

2.2. Cagar budaya
Cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. (UU No.11 tahun 2010, pasal 1 ayat 1).
Benda cagar budaya tidak hanya penting bagi disiplin ilmu arkeologi, tetapi terdapat berbagai disiplin yang dapat melakukan analisis terhadapnya. Antropologi misalnya dapat melihat kaitan antara benda cagar budaya dengan kebudayaan sekarang. http://id.wikipedia.org/wiki/Cagar_budaya.
Pendapat para ahli ilmuan terhadap cagar budaya :
Menurut Karl Mark, bahwa kebudayaan adalah teori anti kebudayaan. Sedangkan menurut  Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, bahwa Kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide yang ada dalam pikiran manusia dalam pengalaman sehari hari yang sifatnya abstrak.
MITCHEL juga menjelaskan tentang budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar , pengetahuan, moral hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu - individu dan masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain. (indahf/Carapedia.
Dari beberapa definisi budaya menurut para ahli diatas, bisa diambil kesimpulan tentang beberapa hal penting  yang dicakup dalam arti budaya yaitu: sekumpulan pengalaman hidup, pemrograman kolektif, system sharing, dan tipikal karakteristik perilaku setiap individu yang ada dalam suatu masyarakat, termasuk di dalamnya tentang bagaimana sistem nilai, norma, simbol-simbol dan kepercayaan atau keyakinan mereka masing-masing.
Budaya sendiri mempunyai beberapa tingkatan yang secara praktis bisa dijelaskan seperti berikut ini:
Tingkat formal
Dalam tingkat formal, budaya merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat secara turun menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya
Tingkat informal:
Pada tingkatan informal ini, budaya banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai, dan dilakukan tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan.
Tingkat teknis:
Pada tingkat teknis ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang paling penting. Sehingga terdapat penjelasan logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan yang lain tidak boleh dilakukan. http://carapedia.com/pengertian_definisi_budaya_menurut_para_ahli_info481.html.




BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

3.1  Pengaruh  Cagar  Budaya Terhadap Kehidupan Masyarakat 
3.1.1        Ekonomi Penduduk
Berdirinya museum Trowulan memberikan berbagai sumbangan bagi perekonomian penduduk setempat dan juga dalam bidang pendidikan. Bagi perkembangan ekonomi masyarakat setempat, museum Trowulan telah memberikan daya tarik bagi wisatawan, pelajar, sejarawan, masyarakat umum dll. Sehingga keberadaannya memberikan peluang bagi penduduk setempat untuk berusaha memperoleh penghasilan. Masyarakat sekitar museum Trowulan mayoritas bekerja sebagai petani, buruh pabrik dll.
Semenjak museum Trowulan di kembangkan menjadi lebih besar, banyak penduduk yang memanfaatkannya dengan membuka usaha seperti warung makan yang menjual berbagai makanan, minuman dan berbagai souvenir. Selain itu juga, masyarakat setempat menjadi pekerja dalam pemugaran museum Trowulan.
Perekonomian masyarakat Trowulan saat ini berkembang pada sector pertanian, industri kecil, industri menengah, dan pariwisata. Sektor industri kecil dan menengah merupakan kelebihan Trowulan dibanding daerah-daerah lain di Jawa Timur. Adanya kelompok-kelompok perajin sebenarnya merupakan potensi yang luar biasa dan bisa terus berkembag. Dengan adanya kunjungan pariwisata yang terus berkembang akan membawa dampak positif juga perkembagan di sektor lainnya.

3.1.2        Pendidikan
Keberadaan museum Trowulan bagi aspek pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar. Di dalam museum Trowulan terdapat berbagai peninggalan Majapahit dan bukti-bukti kebesaran Majapahit. Museum ini dapat memberikan pengetahuan dari peninggalan-peninggalan yang ada. Masyarakat dan khususnya para pelajar dapat mempelajari peninggalan-peninggalan di museum untuk di kembangkan dan merekonstruksi kehidupan Majapahit pada masa lalu. Sehingga dapat di ketahui corak pemerintahan, kehidupan sosial dan budaya  Majapahit. Majapahit merupakan kerajaan terbesar di Nusantara dan wilayahnya hampir seluruh wilayah Negara kita dan mencakup negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dll. Kejayaan Majapahit memberikan kebanggaan bagi kita dan memberikan semangat untuk menjadi bangsa yang besar. Hal ini memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan bahwa Negara kita dahulu merupakan Negara yang besar yang memiliki kekuasaan yang luas.
Selain itu Museum Trowulan harus terus di lestarikan memiliki nilai sejarah yang tinggi terutama sejarah Majapahit yang merupakan kerajaan terbesar di Nusantara. Museum Trowulan memberikan nilai-nilai edukatif yang sangat bermanfaat bagi generasi penerus bangsa agar mengetahui kebesaran Majapahit. Dengan demikian keberadaan museum Trowulan harus di jaga bersama untuk di wariskan kepada generasi selanjutnya.

3.2  Peran masyarakat dalam melestarikan cagar budaya di Trowulan
Keberadaan benda-benda masa lampau yang kini dikonsepkan sebagai benda cagar budaya dapat menunjukkan pada kita dan pada generasi mendatang tentang beragam informasi yang terjadi pada masa lampau. Benda cagar budaya tidak dibiarkan menjadi benda mati belaka, tetapi dirawat dan dipelihara beserta lingkungannya sehingga memiliki daya tarik dan nilai jual. Di dalam kerangka kesejarahan, kita memandang manusia hidup dalam dua dimensi, yakni sebagai pasien dan pelaku sejarah.
Sebagai pasien sejarah, manusia memiliki keingin-tahuan terhadap masa lampaunya, baik dalam konteks kehidupan individual maupun konteks kolektif. Sementara itu, manusia sebagai pelaku sejarah adalah subyek yang beraktivitas pada masa kekinian dan masa depan. Dalam beraktivitas itu sering kali sebagian besar manusia menghabiskan waktu dalam kerangka sebagai homo economicus. Setiap manusia secara naluriah akan berusaha mempertahankan hidupnya sebaik mungkin dengan jalan mencari nafkah. Kini, dalam rangka mencari nafkah manusia tengah berada di bawah naungan perekonomian global yang bercorak komersial dan sering kali mengabaikan ranah nonkomersial.
Di dalam kaitan pelestarian cagar budaya, konteks perekonomian global selalu membayang-bayangi. Biasanya, demi kepentingan finansial yang lebih besar, sering kali bangunan cagar budaya tidak diperhatikan keberadaannya, di-anggap nonprofit dan beban. Apalagi bangunan cagar budaya yang sudah lapuk, disfungsional, kumuh, dan diisukan berhantu akan dapat dengan mudah termakan oleh roda-roda ekonomi.
Tampaknya kita harus menengok masa lampau beserta artefaknya itu dengan kacamata pandang pemberdayaan. Sebagai titik tolak dalam hal pelestari-an atau pemberdayaan cagar budaya itu, disyaratkan adanya aturan main yang jelas dan dijunjung tinggi oleh semua pihak. Yang lebih esensial, yakni aturan pelaksanaan bagi upaya pemberdayaan. Pemerintah sudah memperhatikan masalah cagar budaya sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 1992 tentang Cagar Budaya.
Barangkali, yang perlu digarisbawahi adalah kearifan warga masyarakat akan terlihat manakala bangunan cagar budaya dimanfaatkan seoptimal mungkin tanpa mengubah bentuk aslinya, termasuk keaslian lingkungan/ kawasannya. Misalnya, diberdayakan menjadi suatu fasilitas umum yang dapat diakses oleh semua pihak yang berkompeten.
Mungkin model cagar budaya yang bersubstansikan pelestarian situs kawasan kuno di atas dapat dianggap sebagai terobosan baru yang lebih prospektif, dalam arti menjamin kelestarian (cagar budaya beserta lingkungannya) sekali-gus memiliki nilai jual. Jadi, kita tidak sekadar memelihara dan melestarikan cagar budaya-yang konon menjadi beban- melainkan juga melestarian/ mem-berdayakan kawasan situs cagar budaya sehingga minimal suatu cagar budaya bisa membiayai dirinya sendiri.

3.3    Peran  pemerintah dalam melestarikan cagar budaya.
Pembangunan nasional yang dilakukan paska krisis ekonomi telah membuahkan hasil yang cukup menggembirakan yang ditandai dengan adanya pemulihan kondisi perekonomian nasional  Terkait dengan pembangunan kebudayaan. Menyikapi terjadinya kerusakan situs cagar budaya melalui kearifan lokal, maka yang harus dilakukan pemerintah dianatarannya adalah :
1.      Memberikan penyuluhan secara berkesinambungan terhadap masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan terutama situs cagar budaya
2.      Memberikan pelatihan terhadap pengembangan usaha pahat patung  dalam meningkatkan dan sekaligus ikut dalam mempromosikan cagar budaya di masyarakat luar daerah bahkan manca negara.
3.      Memberikan ketrampilan terhadap masyarakat sekitar guna untuk menganti-sipasi terhadap kerusaklan cagar budaya dengan mengalihkan wilayah peng-olahan batu bata dengan mencari alternatif wira usaha yang lain sepeti pe-njualan asesosi yang bernuansa cagar budaya).
4.      Perlunya penegakan supremasi hukum terhadap siapapun yang melanggar dan merusak cagar budaya yang menjadi aset daerah.
Mengadakan pendekatan sosial melalui peran tokoh masyarakat dalam ikut menanamkan kesadara masyarakat dalam melestarikan cagar budaya.

3.3.1        Berdirinya Majapahit
Sebelum adanya kerjaan Majapahit, Singhasari telah terlebih dahulu menjadi kerajaan  penguasa di Jawa. Hal tersebut menjadi perhatian Kubilai Khan,  penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke Singhasari yang menuntut upeti. Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasari yang terakhir menolak untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya. Kubilai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293.
Ketika itu, Jayakatwang, adipati Kediri, sudah menggulingkan dan membunuh Kertanegara. Atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Kemudian, Wiraraja mengirim utusan ke Daha, yang membawa surat berisi pernyataan, Raden Wijaya menyerah dan ingin mengabdi kepada Jayakatwang. Jawaban dari surat diatas disambut dengan senang hati. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang.
Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di negeri asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson agar dapat pulang, atau mereka terpaksa harus menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing.
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan Ranggalawe ini didukung oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan Ra Tati.
Semua ini tersebut disebutkan dalam Pararaton. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang tepercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati. Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.
Putra dan penerus Wijaya adalah Jayanegara. Pararaton menyebutnya Kala Gemet, yang berarti "penjahat lemah". Kira-kira pada suatu waktu dalam kurun pemerintahan Jayanegara, seorang pendeta Italia, Odorico da Pordenone mengunjungi keraton Majapahit di Jawa. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi bhiksuni. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit.
Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk.

3.3.2        Kejayaan Majapahit
Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, yaitu Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.
Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. Sumber ini menunjukkan batas terluas sekaligus puncak kejayaan dari Kemaharajaan Majapahit.
Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.        
Selain melancarkan serangan dan ekspedisi militer, Majapahit juga menempuh jalan diplomasi dan menjalin persekutuan. Kemungkinan karena didorong alasan politik, Hayam Wuruk berhasrat mempersunting Citraresmi (Pitaloka), putri Kerajaan Sunda sebagai permaisurinya. Pihak Sunda menganggap lamaran ini sebagai perjanjian persekutuan. Pada 1357 rombongan raja Sunda beserta keluarga dan pengawalnya bertolak ke Majapahit mengantarkan sang putri untuk dinikahkan dengan Hayam Wuruk. Akan tetapi Gajah Mada melihat hal ini sebagai peluang untuk memaksa kerajaan Sunda takluk di bawah Majapahit. Pertarungan antara keluarga kerajaan Sunda dengan tentara Majapahit di lapangan Bubat tidak terelakkan. Meski dengan gagah berani memberikan perlawanan, keluarga kerajaan Sunda kewalahan dan akhirnya dikalahkan.
Hampir seluruh rombongan keluarga kerajaan Sunda dapat dibinasakan secara kejam. Tradisi menyebutkan bahwa sang putri yang kecewa, dengan hati remuk redam melakukan "bela pati", bunuh diri untuk membela kehormatan negaranya. Kisah Pasunda Bubat menjadi tema utama dalam naskah Kidung Sunda yang disusun pada zaman kemudian di Bali dan juga naskah Carita Parahiyangan. Kisah ini disinggung dalam Pararaton tetapi sama sekali tidak disebutkan dalam Nagarakertagama.
Kakawin Nagarakretagama yang disusun pada tahun 1365 menyebutkan budaya keraton yang adiluhung, anggun, dan canggih, dengan cita rasa seni dan sastra yang halus dan tinggi, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Sang pujangga menggambarkan Majapahit sebagai pusat mandala raksasa yang membentang dari Sumatera ke Papua, mencakup Semenanjung Malaya dan Maluku. Tradisi lokal di berbagai daerah di Nusantara masih mencatat kisah legenda mengenai kekuasaan Majapahit. Administrasi pemerintahan langsung oleh kerajaan Majapahit hanya mencakup wilayah Jawa Timur dan Bali, di luar daerah itu hanya semacam pemerintahan otonomi luas, pembayaran upeti berkala, dan pengakuan kedaulatan Majapahit atas mereka. Akan tetapi segala pemberontakan atau tantangan bagi ketuanan Majapahit atas daerah itu dapat mengundang reaksi keras.
Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut untuk menumpas pemberontakan di Palembang. Meskipun penguasa Majapahit memperluas kekuasaannya pada berbagai pulau dan kadang-kadang menyerang kerajaan tetangga, perhatian utama Majapahit nampaknya adalah mendapatkan porsi terbesar dan mengendalikan perdagangan di kepulauan Nusantara. Pada saat inilah pedagang muslim dan penyebar agama Islam mulai memasuki kawasan ini.
Ada sebuah situs arkeologi yang masih menampakkan dengan jelas adanya sisa-sisa bangunan rumah tinggal dalam suatu wilayah yang jauh lebih luas yang berskala kota, yaitu situs Trowulan, di daerah Mojokerto, Jawa Timur. Situs ini amat penting dan langka, bahkan satu-satunya situs permukiman yang sering dikaitkan dengan ibu kota Majapahit. Sebagai situs permukiman yang luas, meliputi 100 kilometer persegi, dengan konsentrasi temuan padat pada area lebih kurang 5 x 4 km,Trowulan banyak menyisakan tinggalan arkeologis berupa candi, gapura, bangunan air, waduk, jaringan kanal-kanal, temuan unsur bangunan, ribuan peralatan rumah tangga dari tanah liat dan keramik, serta banyak lagi yang lainnya. Di antara temuan- temuan tersebut terdapat puluhan situs sisa-sisa bangunan rumah tinggal. Dengan berbagai tinggalan serupa itu, pantaslah bila sebagian para ahli menyatakan bahwa situs Trowulan merupakan situs-kota.
Situs-situs purbakala peninggalan kerajaan Majapahit yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jatim kini mulai ”bergairah” dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung. Sejak dipugar mulai tahun 1989 hingga tahun 1992, pengunjung mulai ramai, terutama pada hari Sabtu-Minggu atau liburan sekolah. Bajang Ratu, merupakan candi yang terletak di Dukuh Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Mojokerto itu, banyak dikunjungi wisatawan dari sejumlah daerah di Jawa timur dan Jawa tengah. Turis asing juga banyak yang datang berkunjung. Mereka berasal dari Belanda, Australia, Jepang, dan sebagainya. Setiap bulannya tercatat 1.400-1.500 orang yang berkunjung pada hari-hari biasa, sedangkan hari Sabtu, Minggu, dan liburan sekolah mencapai 4.000-5.000 orang pada setiap bulannya.Jadi, setiap harinya rata-rata 50-an orang pada hari-hari biasa dan rata-rata 160-an orang pada hari liburan dan liburan sekolah. Candi Bajang Ratu yang berkaitan dengan penobatan Jayanegara menjadi ratu saat masih bajang (kecil) itu, tampak indah dengan paduan taman bunga warna warni dan jalan masuk yang luas total mencapai 11.500 meterpersegi. Hal yang sama juga terlihat di Candi Brahu yang terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto. Candi Brahu yang juga dipugar pada 1989-1992 itu, merupakan lokasi Ngaben (pembakaran mayat) era Kerajaan Majapahit. Di sini rata-rata terdapat 20-30 orang yang berkunjung setiap harinya. Sementara itu, pengunjung Candi Brahu, banyak juga yang membawa anak-anak-nya untuk berkunjung.
Bangunan peninggalan Majapahit yang oleh orang awam disebut candi yang merupakan situs purbakala banyak tersebar di Trowulan, Mojokerto, diantaranya Candi Bajang Ratu, Candi Tikus (pemandian putri), Candi Brahu, Pendopo Mojopahit, Candi Kedaton, Candi Lawang (gerbang keraton), museum, Kolam Segara, dan makam Putri Campa, dan sebagainya.
 Lokasi situs purbakala di Trowulan itu berjarak sekitar 10 kilometer dari Kota Mojokerto atau 60 kilometer Barat Daya Surabaya yang dapat ditempuh dengan bus hingga terminal Mojokerto, kemudian naik angkutan kota ke Trowulan dan disambung dengan ojek ke beberapa situs purbakala.
 Arwana, I.G. Bagus L. 1998. ”Mengenal Peninggalan Majapahit Di Daerah Trowulan”. Mojokerto : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI).
                                          




















BAB  IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
1.      Situs arkeologi yang masih menampakkan dengan jelas adanya sisa-sisa bangunan rumah tinggal dalam suatu wilayah yang jauh lebih luas yang berskala kota, yaitu situs Trowulan, di daerah Mojokerto, Jawa Timur. Situs ini amat penting dan langka, bahkan satu-satunya situs permukiman yang sering dikaitkan dengan ibu kota Majapahit. Sebagai situs permukiman yang luas.
2.      Sebagian besar penduduk di Trowulan Bercocok tanam sebagai petani dan buruh tani. Namun karena tingginya harga pupuk akhirnya mereka beralih profesi, salah satunya dengan membuat batu-bata. Tanah bahan dasar pembuatan batu-bata tersebut berasal dari tanah di sekitar candi yang dapat marusak konstruksi bangunan candi tersebut.
3.      Adapun faktor-faktor yang turut mempengaruhi keberhasilan suatu program pelibatan masyarakat dalam pengembangan daerah tujuan wisata adalah: dialog dengan umpan balik dari masyarakat  kejujuran dan keterbukaan pelibatan dari awal dan komitmen terhadap masyarakat. Masyarakat lokal dilibatkan sejak awal dan diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya,maka mereka akan lebih Bersemangat dalam mendukung upaya pengembangan pariwisata, dan pada akhirnya mereka akan dengan sukarela mendukung kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pariwisata seperti membagi informasi tentang pariwisata di daerahnya.
4.      Menyingkapi terjadinya kerusakan situs cagar budaya melalui kesadaran lokal, maka yang harus dilakukan pemerintah memberikan penyuluhan secara berkesinambungan memberikan pelatihan dan ketarampilan terhadap pengembangan usaha pahat patung dalam meningkatkan dan sekaligus ikut dalam mempromosikan cagar budaya di masyarakat luar daerah bahkan manca negara. Mengadakan pendekatan sosial melalui peran tokoh masyarakat dalam ikut menanamkan kesadara masyarakat dalam melestarikan cagar budaya, Serta perlunya penegakan supremasi hukum terhadap siapapun yang melanggar dan merusak cagar budaya yang menjadi aset daerah.


4.2  SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
1.      Apabila menemukan benda bersejarah, diharapkan untuk diserahkan kepada pemerintah.
2.      Mempertegas Undang-Undang pelestarian cagar budaya.
3.      Agar pemerintah menambah sarana dan prasarana di lokasi cagar budaya sehingga wisatawan akan semakin tertarik untuk berkunjung di kawasan cagar budaya tersebut.



DAFTAR PUSTAKA

Adhisakti, Laretna. 2004. ”Peran Lembaga-Lembaga yang Menangani Obyek Budaya Sebagai Aset Pariwisata”. Jakarta.

Arwana, I.G. Bagus L. 1998. ”Mengenal Peninggalan Majapahit Di Daerah Trowulan”. Mojokerto : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI).

www.google.com. ”Cagar Budaya dan Pendidikan”. 17 November 2005

www.kompas.com. ”Pembangunan Cagar Budaya Demi Asas Manfaat”. 27 Juli 2004

www.kompas.com. ”Upaya Pemetaan Cagar Budaya Penting Untuk Perlindungan”. 26 April 2007

http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/component/kunena/23-ilmu-perundang-undangan/546-tim-ahli-cagar-budaya.html



















LAMPIRAN-LAMPIRAN
0.1 Salah Satu Peninggalan Keraja’an Majapahit di Trowulan  Mojokerto







0.2Salah Satu Bukti  Pelestarian Tinggalan Budaya di Trowulan Mojokerto





0.3 Candi candi yang terletak di trowulan.mojokerto







0.4 Penulis bersama salah satu benda yang di lindungi di museum cagar budaya trowulan,mojokerto.